Hari Jum'at tanggal 3 Pebruari 2017 dimulai jam 07.30 WIB, Karateka KKI Dojo Al-Khoirot melaksanakan salah satu program latihan yang telah direncanakan pada awal semester genap tahun pelajaran 2016/2017. Kegiatan Lari 5K dengan menempuh jarak kurang lebih 5 Kilometer. Kegiatan ini dilaksanakan sebulan sekali.
Rute yang dilalui dimulai dari Halaman Pondok Pesantren Al-Khoirot Karangsuko, Jl. KH. Syuhud Zayyadi, Desa Brongkal, kemudian berhenti sementara waktu untuk istirahat di Taman Wisata Sumber Taman-Karangsuko.
Kegiatan ini memiliki tujuan, antara lain menjaga kebugaran fisik karateka, promosi kegiatan kepada masyarakat, pengenalan lingkungan terhadap karateka, dan pembelajaran pengendalian diri.
Pertama, menjaga kebugaran fisik karateka. Banyak siswa yang mengalami penurunan kebugaran fisik jika hanya mengandalkan latihan seminggu sekali. Sebagian karateka merasa jika lari dengan jarak yang jauh itu membosankan, padahal jika mau untuk rutin melaksanakannya, banyak lokasi yang menarik untuk dikunjungi sekaligus berolahraga. Selain itu udara di pedesaan masih sangat bersih dan baik untuk kesehatan. Cara seperti inilah digunakan sebagai salah satu sarana memberikan contoh agar karateka mau untuk bergerak dan rutin berolahraga agar kebugaran fisik dapat terjaga.
Kedua, Promosi kegiatan. Tidak sedikit masyarakat berpandangan bahwa kegiatan di Pesantren hanya mengaji dan membaca kitab saja. Padahal, di Pesantren banyak nilai plus yang bisa didapatkan, banyak kesempatan bagi siswa untuk mendapatkan pengajaran dan pendidikan sekaligus mendapatkan ketrampilan/life skill. Salah satu sarana mengembangkan potensi diri siswa adalah Karate-ka, di samping kegiatan yang lain. Masyarakat masih banyak yang beranggapan bahwa siswa yang masuk ke Pesantren hanya dilakukan oleh orang tua yang ingin lepas pengasuhan terhadap anaknya disebabkan karena si anak sangat nakal, sehingga kesulitan mengaushnya. Cara inilah digunakan oleh Karateka untuk mempromosikan salah satu kegiatan yang ada di Pesantren.
Ketiga, Pengenalan Lingkungan terhadap Karateka. Santri yang mondok di Pesantren bukan hanya dari eilayah Kabupaten Malang, tapi juga dari Sabang sampai Merauke. Peserta Karate di Dojo Pesantren Al-Khoirot berasal dari Sumatra hingga Sorong Papua Barat. Sehingga siswa juga perlu untuk mengenal lingkungan di sekitar Pesantren.
Keempat, Pengendalian Diri. Saat Karateka menggunakan Dogi (pakaian Karate), ada rasa yang berbeda, lebih bersemangat, percaya diri. Namun, rasa tersebut perlu untuk dikendalikan agar tidak terjerumus pada kesombongan, menggunakan Karate-Gi atau Dogi yang berwarna putih harus bisa dimaknai dengan pikiran yang bersih dan suci dan menjauhkan diri dari kesombongan, menghargai dan menghormati orang lain dalam tutut kata dan perbuatan.
Itulah maksud dan tujuan dari kegiatan Lari 5K, sehingga kegiatan ini dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk pembentukan karakter karateka.