Visi, Misi dan Tujuan KKI Dojo Al-Khoirot

Visi, Misi dan Tujuan Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI) Dojo Al-Khoirot Malang.

Kata Dasar Kushin Ryu

Kata Dasar Kushin Ryu memiliki lima level atau tingkatan.

Seragam Karate Berwarna Putih

Putih menurut wikipedia dalam filosofi warna bermakna untuk negara-negara di wilayah Barat, disandingkan dengan makna suci, dingin dan sejuk karena di negara Barat terdapat salju.

Daftar Karateka KKI Dojo Al-Khoirot

Karateka Kushin Ryu M KArate-do Indonesia (KKI) Dojo Al-Khoirot adalah siswa Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Al-Khoriot yang beralamat di Jalan KH. Syuhud Zayyadi No.1 RT.9 RW.1 Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur

Pedoman Karate

Pedoman Karate ini diucapkan sebagai janji karateka Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia agar tetap memegang teguh prinsip-prinsip yang terkandung di dalamya

Senin, 28 November 2016

Berlatih Karate Sepanjang Hayat



Karate-Do salah satu jenis beladiri yang dianggap popoler di Indonesia, karena metode pengajarannya dapat dilaksanakan oleh anak-anak hingga dewasa, laki-laki atau perempuan, tidak memerlukan tempat yang sangat luas, dapat dilatih dimanapun dan kapanpun ada kesempatan, beban latihan juga dapat disesuaikan. Pola pengajarannya hampir sama dengan pendidikan di sekolah, Karate-Do memiliki jenjang dan kurikulum yang wajib dipelajari oleh karateka.
Bukan hanya Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI), begitu pula di perguruan lainnya memiliki tingkatan yang ditandai dengan sabuk yang memiliki warna berbeda. Umumnya warna sabuk yang disandang dimulai dari warna putih, kuning, hijau, biru, coklat dan Hitam. Kenaikan tingkat atau Jenjang ditandai dengan pergantian sabuk yang dikenakan karateka yang sebelumnya didapatkan melalui proses berlatih dan menempuh ujian.

Apakah belajar karate cukup di masa muda.?
      Jawabnya tidak. Tidak ada kata terlambat untuk mulai berlatih atau tidak ada masa batasan usia untuk tetap berlatih. Orang yang masih berkulit halus ataupun sudah keriput, berkesempatan untuk berlatih Karate-Do hingga menutup mata. Hal yang membuat hati tersentuh ialah para pendiri Aliran Karate masih berkhidmat dan istiqomah mengajarkan ilmunya hingga beliau meninggal dunia. Jerih payahnya bertahun-tahun tetap belajar, meskipun sudah mengajar. Maksudnya, banyak yang salah paham dan menganggap orang yang telah mengajar sudah lepas atau hilang kewajibannya belajar. Karena belajar bukan sekedar merubah kondisi menjadi tahu setelah melewati masa ketidaktahuannya. Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dari ketidaktahuannya, kemudian disebarluaskan kepada orang lain secara terus-menerus dalam waktu yang lama adalah proses belajar yang wajib dilalui. Kendala-kendala yang muncul selama perjalanannya mengajarkan Karate-Do, tanpa dibekali dengan tahapan belajar sangat tidak mungkin manfaat ilmu tersebut akan dirasakan oleh orang lain.
      Kushin Ryu mengajarkan hakikat utama mempelajari beladiri jepang (bu) adalah penajaman atau penempaan semangat (ki) dan jiwa (seishin), guna menemukan hakikat dari sebuah karakter. Bushido merupakan semangat untuk membentuk karakter pribadi berbudi luhur dalam menapaki jalan kehidupan.
Melihat kondisi mental sebagian generasi bangsa yang rapuh dilihat dari segi moral, salah satu contoh jika dihubungkan dengan ajaran karate-do yang pantang menyerah. Saya yakin pada masa ini, alat komunikasi dan media sosial menjadi alat yang sangat melekat dengan remaja dan kita semua. Pasti pernah mendengar dengan istilah Bullying . Bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang yang lemah. Jika ada yang komentar di media sosial dan banyak pihak tidak menyukai hal tersebut, ramai-ramai orang berkomentar pedas, menyindir, menghina bahkan menngancam. Atau contoh lain, jika ada siswa di sekolah yang dianggap lemah, maka ada sekelompok anak yang akan mengganggu, menghina, merampas, bahkan memukul anak tersebut. Jika anak yang dibully merasa terganggu dan sudah tidak tahan, tetapi tidak memiliki keberanian atau kemampuan untuk menangkal aksi bullying tersebut, ada sebagian yang mengakhiri hidupnya sebagai solusi keluar dari gangguan. Artinya bahwa remaja yang rapuh mentalnya terlalu pendek akal sehatnya, mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya, padahal jika mau bertahan dan bersabar, pasti ada jalan keluar lain yang lebih baik daripada bunuh diri. Itulah salah satu contoh perlunya suatu aktifitas yang dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan karakter manusia yang seutuhnya. Generasi yang tidak mudah untuk menyerah, memiliki kekuatan batin yang baik, pola tingkah laku yang menghargai dan hormat kepada orang lain. 
       Sehingga, perlu diketahui pula tentang istilah tersebut karate-do, karena Do bermakna sebagai jalan atau cara menggunakan tangan kosong, tanpa harus menggunakan senjata, manusia masih bisa bertahan. Bahkan manusia bisa menyerang balik menggunakan anggota tubuhnya sebagai senjata yang mematikan.  Bisa diartikan Karate-do sebagai cara atau jalan hidup seseorang yang menekuni beladiri Karate-Do menjadi cara hidup yang membentuk karakter pelakunya, dalam hal ini Karateka. Sehingga tidak ada batasan waktu dalam mempelajari suatu ilmu hingga akhir hayatnya.

Sabtu, 26 November 2016

DAFTAR KARATEKA KKI DOJO AL-KHOIROT


Karateka Kushin Ryu M KArate-do Indonesia (KKI) Dojo Al-Khoirot adalah siswa Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Al-Khoriot yang beralamat di Jalan KH. Syuhud Zayyadi No.1 RT.9 RW.1 Desa Karangsuko Kecamatan Pagelaran Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. Selain menuntut ilmu di Madrasah, siswa tersebut juga sebagai Santri Pondok Pesantren Al-Khoirot. Semenjak berdiri tahuu 2009, Dojo Al-Khoirot beranggotakan puluhan karateka. Namun, kendala yang terjadi selama proses pelatihan adalah, motivasi masing-masing karateka yang beranekaragam menyebabkan beberapa siswa yang tetap berlatih, ada pula yang tidak melanjutkan pelatihannya. Berikut adalah Daftar nama Karateka berdasarkan tahun pelatihan yang tetap berstatus karateka aktif, artinya siswa tersebut aktif mengikuti program latihan berdasarkan jenjang sabuk yang disandangnya. 
Karateka aktif Tahun 2016 :



No Nama Kyu

1 Abdul Khanan 3 Biru Polos

2 Mukhlis Andarbeni 3 Biru Polos

3 Moch. Alvin Maulana 3 Biru Polos

4 Khoirul Anam 4 Biru Strip

5 Abdul Rohmat 4 Biru Strip

6 Dimas Adi Saputra 4 Biru Strip

7 Moh. Sabirin 5 Hijau

8 Rohmat Nurvarkan 5 Hijau

9 Ahmad Fauzi 5 Hijau

10 David Ardiansyah 5 Hijau

11 Ahmad Muzayyid 5 Hijau

12 Feri Kriswanto 5 Hijau

13 M. Zainul Rozikin 6 Kuning

14 Fatih Farhat A. 6 Kuning

15 M. Haris Nur Azizi 6 Kuning

16 Vicky Hidayat 6 Kuning

17 Mahrus Ali Suhud 0 Putih

18 Dimas Afriyanto 0 Putih

19 Muhammad Syafiq Farhan 0 Putih

20 Aril Ardiansyah 0 Putih

21 Mustofa Ali Maksum 0 Putih

22 Abdul Nafi 0 Putih

23 Moh. Mukhlis 0 Putih

24 Farhat Hasibuan 0 Putih

25 M. Lukman Naseh 0 Putih

26 A. Zayyinullah karim 0 Putih

27 M. Hisyam Subairi 0 Putih

28 Yazid Haekal 0 Putih

29 Ali Musyaffa Fil Waro 0 Putih

30 Gilang Ramadhan 0 Putih

31 M. Ikhsan  0 Putih

32 Wawan Khoirun Nasihin 0 Putih

33 Faisal Aji N.  0 Putih

34 Abdul Hamid 0 Putih

35 Rikza Maulana 0 Putih


Sabtu, 19 November 2016

PEDOMAN KARATE


PEDOMAN KARATE
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Setia pada Bangsa dan Tanah Air Indonesia
  3. Bersifat Jujur dan Sportif
  4. Berjiwa Tabah
  5. Berani
  6. Berjiwa Suka Menolong Sesama
  7. Disiplin
  8. Dapat Menguasai Diri
  9. Bersikap Satria dan Sopan Santun
  10. Setia pada Jiwa Karate-Do

Tingkatan Sabuk untuk Kohai

Tingkatan sabuk untuk Kohai (siswa yunior) atau Karateka sebelum sabuk Hitam terdapat beberapa jenjang dengan waktu tempuh belajar masing-masing, antara lain :
1. Sabuk Putih / Kyu 0 menempuh 6 Bulan (26 Minggu/104 Jam)
2. Sabuk Kuning / Kyu 6 menempuh 6 Bulan (26 Minggu/104 Jam)
3. Sabuk Hijau / Kyu 5 menempuh 7 Bulan (28 Minggu/112 Jam)
4. Sabuk Biru Strip / Kyu 4 menempuh 7 Bulan (28 Minggu/112 Jam)
5. Sabuk Biru Polos / Kyu 3 menempuh 9,5 Bulan (39 Minggu/154 Jam)
6. Sabuk Coklat Strip / Kyu 2 menempuh 9,5 Bulan (39 Minggu/154 Jam)
7. Sabuk Coklat Polos / Kyu 1 menempuh 10 Bulan (40 Minggu/158 Jam)
Sesuai dengan program yang disusun dari tingkatan sabuk di atas, maka bisa diperkirakan apabila hal tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, dalam jangka waktu 4,5 Tahun dapat mencapai tingkatan sabuk Hitam / DAN 1.

Sumber :
Buku Panduan KKI Pengprov Jawa Timur. Tanggal 12-13 Mei 2007 di Dodik Belanegara Malang.

Jumat, 04 November 2016

SERAGAM KARATE BERWARNA PUTIH




Pernah salah seorang kohai bertanya, mengapa seragam karate berwarna putih?, apakah boleh saya berganti warna?. Jika ada seorang pelatih Karate pernah mendapatkan pertanyaan yang sama, apakah jawaban anda?. Setelah mendengar pertanyaan tersebut, jawaban tidak langsung diberikan karena khawatir jawaban tidak memiliki landasan yang tepat. Sehingga butuh waktu untuk menjawabnya.

Namun setelah mencari jawaban dari beberapa literatur, ada beberapa jawaban yang sedikit membantu para Pelatih Karate untuk menjawab pertanyaan tersebut.

        Pertama, Putih menurut wikipedia dalam filosofi warna bermakna untuk negara-negara di wilayah Barat, disandingkan dengan makna suci, dingin dan sejuk karena di negara Barat terdapat salju. Sedangkan di negara-negara Timur, seringkali dimaknai dengan kematian yang terkesan menakutkan karena diibaratkan sebagai kain kafan. Walaupun sebenarnya putih secara teoritis bukan termasuk warna.

          Kedua, warna putih pada seragam karate sudah menjadi tradisi dari sejak munculnya Karate di Jepang, berkat dari hasil pemikiran mendalam para pelopor Karate di negara tersebut. Sehingga saat melihat kumpulan orang berpakaian putih memakai sabuk (obi) dan melakukan gerakan beladiri, orang yang melihat dapat menebaknya karena sudah menjadi ciri khas Karate-Do. Meskipun saat ini sebagian kelompok atau praktisi karate menggunakan warna selain putih saat berlatih.

           Ketiga, warna putih bermakna kehormatan, keadilan dalam menghadapi lawan, atas dasar kesucian hati serta sumpah terhadap Tuhan. Berlatih dengan mengenakan seragam putih melambangkan kesucian hati dan bersih. Warna putih dianggap “tidak ada warna” atau “tidak berbentuk”. Bentuk dasar seorang karateka yaitu kosong seperti arti Karate sebagai seni beladiri tangan kosong. Hal ini selaras dengan sifat dasar Karate atau Karate-Do yang memiliki konteks budo bermakna tidak punya senjata, tidak menyerang orang lain, tidak curang, dan tidak menyembunyikan apa-apa.

           Selanjutnya, bagaimana jika ada kelompok atau praktisi karate yang menggunakan selain warna putih saat berlatih?. Yang pertama kali dilakukan adalah berbaik sangka, tidak ada penilaian negatif terhadap kelompok tersebut. Karena seorang karateka wajib memiliki etika dalam bergaul, tidak perlu berlebihan untuk mengkritik karena berbeda warna atau tidak berseragam putih. Namun, pondasi dan ciri khas dalam karate-do wajib untuk dipertahankan karena hal tersebut sebagai salah satu upaya penghargaan kepada para pelopor Karate-Do sebagai hasil karya manusia yang sangat besar. Bayangkan saja jika dari masing-masing kohai memiliki inovasi warna seragam dan berlatih bersama dan menampakkan warna pelangi (merah, kuning, hijau, biru, coklat dan lain sebagainya), tampilan yang dinilai orang lain yang melihat berbeda makna. Sangkaan yang muncul dari benak orang yang melihat, kelompok yang berlatih dengan warna pelangi, apakah karate-Do atau segerombolan anak-anak LGBT ?.

Sumber : 
Wikipedia.org
Horyu Matsuzaki, 2006. Perjuangan Hidup : Hakikat Kushin Ryu Karate-Do. Primamedia Pustaka. Anggota IKAPI. Jakarta  

Selasa, 01 November 2016

KATA KUSHIN RYU


KATA Dasar Kushin Ryu terdiri dari lima level atau tingkatan mulai dari 1, 2, 3 , 4 dan 5. Masing-masing level memiliki sebutan yaitu Pinan Nidan, Pinan Shodan, Pinan Sandan, Pinan Yondan dan Pinan Godan.
Soke Matsuzaki telah menunjukkan gerakan Kata Kushin Ryu dalam video berikut ini :
Pinan Nidan
Pinan Shodan
Pinan Sandan
Pinan Yondan
Pinan Godan 

Visi dan Misi KKI Al-Khoirot Malang

Visi, Misi dan Tujuan 
Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia 
(KKI)
DOJO AL-KHOIROT MALANG

VISI

Karateka berakhlak mulia, bermartabat, sehat serta berprestasi

MISI
  1. Membina Karateka untuk beretika, sopan dan santun dalam bergaul,  
  2. Membentuk karateka yang disiplin, tegas, berani, pantang menyerah dan sportif.
  3. Melatih fisik dan mental menjadi insan yang sehat
  4. Mengembangkan potensi karateka untuk menjadi Atlit Karate yang berprestasi

TUJUAN
  1.  Terbentuknya karateka yang berbudi luhur dan bertanggungjawab dalam mengamalkan ilmu demi kebaikan.
  2. Mampu menjadi teladan dalam kesopansantunan dalam bermasyarakat. 
  3. Terbentuknya generasi muda yang sehat, tangguh dan trengginas.
  4. Karateka mampu bersaing dan mencapai prestasi yang maksimal