Bukan hanya Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia (KKI), begitu
pula di perguruan lainnya memiliki tingkatan yang ditandai dengan sabuk yang
memiliki warna berbeda. Umumnya warna sabuk yang disandang dimulai dari warna
putih, kuning, hijau, biru, coklat dan Hitam. Kenaikan tingkat atau Jenjang
ditandai dengan pergantian sabuk yang dikenakan karateka yang sebelumnya
didapatkan melalui proses berlatih dan menempuh ujian.
Apakah belajar karate cukup di masa muda.?
Jawabnya tidak. Tidak ada kata terlambat untuk mulai
berlatih atau tidak ada masa batasan usia untuk tetap berlatih. Orang yang
masih berkulit halus ataupun sudah keriput, berkesempatan untuk berlatih
Karate-Do hingga menutup mata. Hal yang membuat hati tersentuh ialah para
pendiri Aliran Karate masih berkhidmat dan istiqomah mengajarkan ilmunya hingga
beliau meninggal dunia. Jerih payahnya bertahun-tahun tetap belajar, meskipun
sudah mengajar. Maksudnya, banyak yang salah paham dan menganggap orang yang
telah mengajar sudah lepas atau hilang kewajibannya belajar. Karena belajar
bukan sekedar merubah kondisi menjadi tahu setelah melewati masa
ketidaktahuannya. Mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan dari
ketidaktahuannya, kemudian disebarluaskan kepada orang lain secara
terus-menerus dalam waktu yang lama adalah proses belajar yang wajib dilalui.
Kendala-kendala yang muncul selama perjalanannya mengajarkan Karate-Do, tanpa
dibekali dengan tahapan belajar sangat tidak mungkin manfaat ilmu tersebut akan
dirasakan oleh orang lain.
Kushin Ryu mengajarkan hakikat utama mempelajari beladiri
jepang (bu) adalah penajaman atau penempaan semangat (ki)
dan jiwa (seishin), guna menemukan hakikat dari sebuah karakter. Bushido
merupakan semangat untuk membentuk karakter pribadi berbudi luhur dalam
menapaki jalan kehidupan.
Melihat kondisi mental sebagian generasi bangsa yang rapuh
dilihat dari segi moral, salah satu contoh jika dihubungkan dengan ajaran
karate-do yang pantang menyerah. Saya yakin pada masa ini, alat komunikasi dan
media sosial menjadi alat yang sangat melekat dengan remaja dan kita semua. Pasti
pernah mendengar dengan istilah Bullying . Bullying berasal dari bahasa
Inggris yaitu kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu orang
yang lemah. Jika ada yang komentar di media sosial dan banyak pihak tidak
menyukai hal tersebut, ramai-ramai orang berkomentar pedas, menyindir, menghina
bahkan menngancam. Atau contoh lain, jika ada siswa di sekolah yang dianggap
lemah, maka ada sekelompok anak yang akan mengganggu, menghina, merampas, bahkan
memukul anak tersebut. Jika anak yang dibully merasa terganggu dan sudah tidak
tahan, tetapi tidak memiliki keberanian atau kemampuan untuk menangkal aksi
bullying tersebut, ada sebagian yang mengakhiri hidupnya sebagai solusi keluar
dari gangguan. Artinya bahwa remaja yang rapuh mentalnya terlalu pendek akal
sehatnya, mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya, padahal jika mau
bertahan dan bersabar, pasti ada jalan keluar lain yang lebih baik daripada
bunuh diri. Itulah salah satu contoh perlunya suatu aktifitas yang dapat
memberikan pengaruh positif terhadap pembentukan karakter manusia yang
seutuhnya. Generasi yang tidak mudah untuk menyerah, memiliki kekuatan batin yang baik, pola tingkah laku yang menghargai dan hormat kepada orang lain.
Sehingga, perlu diketahui pula tentang istilah tersebut
karate-do, karena Do bermakna sebagai jalan atau cara menggunakan tangan kosong,
tanpa harus menggunakan senjata, manusia masih bisa bertahan. Bahkan manusia
bisa menyerang balik menggunakan anggota tubuhnya sebagai senjata yang
mematikan. Bisa diartikan Karate-do
sebagai cara atau jalan hidup seseorang yang menekuni beladiri Karate-Do
menjadi cara hidup yang membentuk karakter pelakunya, dalam hal ini Karateka.
Sehingga tidak ada batasan waktu dalam mempelajari suatu ilmu hingga akhir
hayatnya.